Perusahaan dupa Narayana ini dimulai sejak tahun 1990, dimiliki oleh Prabhu Narottama Das (Bapak Widagda)  yang kemudian diberikan kepada Prabhu Dasaratha Das (Bapak I Made Dhani). Pada awalnya dengan modal Rp. 500.000,- Bapak Made Dhani bekerja dibantu oleh istri dan anak-anaknya. Hasil produksi dupa tersebut dijual ke pelanggan yang dikenal saja. Sampai meninggalnya istri Bapak I Made Dhani tahun 1997 perusahaan tetap berjalan. Anak perempuannya mencoba menjual dupa tersebut ke Tiara Dewata dan berhasil. Teman Bapak yang mempunyai UD Dananjaya membeli dupa tersebut dan dijual ke Macro Supermarket. Sejak saat itu kami bekerja sampai larut malam setiap ada order hampir tiap bulan omset mencapai jutaan rupiah. Tetapi keadaan itu tidak berlangsung lama sejak Bom Kuta 2002 dan juga Bom Bali 2 omset menurun sampai ratusan ribu saja dan itupun tidak setiap bulan. Pada saat sedang ramainya tersebut Bapak berani meminjam uang di Bank di pakai modal, juga membangun rumah, membeli peralatan musik, komputer dan dipinjamkan ke anak perempuannya yang sudah menikah. Saat ini walaupun keadaan cukup sulit bayar pajak, telephone, listrik, membiayai biaya kuliah dan lain sebagainya tetap berjalan. Adapun peralatan yang kami pakai cukup sederhana dari lampu minyak tanah, papan ukuran, pisau, bahannya plastik, parfum, kertas, serta metanol. 

1